Gempa Kembali Mengguncang Kota Banda Aceh

0 komentar
Banda Aceh dan aceh besar kembali di gegerkan dengan gempa yang berkekuatan 5,7 Skala Richter pada Kamis 30 Spetember 2010 jam 17:30 dini hari,padahal hari Rabu 29 september 2010 juga terjadi goncangan yg berkekuatan 5.1 skalan richter jam 18:41 dini hari.Menurut Pemantauan pemerintah setempat gunung Selawah Agam kembali memperkenalkan diri ke masyarakat sebelum ia memuntahkan lahar panas yg terkandung di dalam perutnya Nah kaya nya ngeri ni gan,tentunya warga yg bermukim dekat dgn Selawah agam segera di beri perhatian khusus oleh pemerintah agar mereka terhindari dari mara bahaya yang tidak kita inginkan,Cukuplah Tsunami sebagai bencana terakhir melanda aceh,dan mudaha2an pemerinta akan segar dapat mengatasi dan melumpuhkan selawah agam yang hendah beraksi di aceh besar ini,Aminn.. 

Kalo pemerintah kurang serius menangani masalah ini  ntah apa yg terjadi,karena dalam 2 hari ini gempa terjadi dalam ruang waktu yg hampir sama,berarti bahaya dong!! mari kita semua sebagai masayarakat aceh berdoa semoga Allah menjauhkan kita dari mara bahaya sekaligus bertindak apa yang kita bisa,dalam hal ini pemerintahlah yang harus bertindak dgn seserius2nya supaya cepat teratasi masalah agar tidak semakin berlarut2,dan kalo bisa segera di infokan ke masyarakat agar rasa kewaspadaan kembali memberi lonceng peringatan kepada mereka.

Di saat gempa
Saya sedang melakukan monitoring di runag NOC di sebuah perusahaan yg bergerak di bidang komunikasi jaringan jasa internet yg sering di sebut ISP,saya disini bertugas sebagai teknisi ,pas tiba jam 17:30 datang si goyang bumi yaitu gempa, yang berkekuatan 5,7 skala richter,tanpa sadar saya sudah berada di bawah LT1 saking tingginya rasa takut saya tidak tahu kapan saya ko sdh sampai ke bawah hehehe...
tiba2 Boz menegur saya sambil memangil nama saya seraya mengatakan Gempa ych,?? Sambil merunduk malu saya jawab "iya pak tadi gempa",si boz tersenyumntah berpa detik kemudian saya langsung lari naik lagi ke LT 2 untuk melakukan aktivitas seperti biasa.

Bank Hummazah Lumazzah

0 komentar
Sungguh di Sayangkan, tim penerjemah al Qur'an dari Depag RI tatkala menerjemahkan istilah humazah lumazah dalam surat al Humazah adalah pengumpat lagi pencela. Walaupun terjemah ini dikaitkan dengan sejumlah kisah dimasa turunnya al Qur'an (asbabun nuzul), namun rasanya tak nyambung. Padahal kalau diamati ayat berikutnya yang berbunyi: "yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung" merupakan penjelasan yang amat clear.

Humazah lumazah adalah istilah yang digunakan Allah untuk menyebut orang ataupun lembaga yang kerjanya melakukan penghimpunan harta (baca: uang) sekaligus melakukan berbagai kalkulasi agar harta atau uang itu dapat menciptakan keuntungan. Inilah yang dalam dunia bisnis dikenal istilah uang menciptakan uang. Bank adalah penjual jasa. Dengan uang ataupun modal yang dimiliki, bank menawarkan kredit kepada nasabahnya. Dari hasil selisih margin antara meminjamkan uang dan menagih kembali uangnya maka lembaga pengumpul harta/ uang ini mendapat untung. Dan inilah yang oleh masyarakat sekarang ini sering dianggap sebagai solusi keuangan. Dengan logika seperti itu lembaga ini seolah menawarkan "mengatasi masalah tanpa masalah" seperti semboyan lembaga Pegadaian.

Adalah Robert T Kiyosaki, dengan sejumlah tulisannya yang terkenal di beberapa bukunya selalu menunjukkan bahwa sukses adalah apabila kita telah mencapai kebebasan finansial (financial freedom). Kita bukan lagi bekerja agar memperoleh uang akan tetapi uanglah yang justru bekerja untuk kita. Kalau berhasil meraih kondisi tersebut maka kita dalam tahap aman secara finansial sehingga tak mungkin miskin. Itulah manusia-manusia yang berada pada kuadran empat.

Berbeda dengan Kiyosaki, al Qur'an dalam surat al Humazah justru menganggap bahwa biang keladi ketimpangan sosial ekonomi itu akibat munculnya lembaga keuangan yang disebut humazah lumazah itu. Kebebasan finansial yang sering dianggap akan menciptakan kelanggengan kekayaan sebaliknya akan menjadi pemicu munculnya fenomena huthomah. Al Qur'an menegaskan,
"dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya";
"sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah".

Apakah gerangan huthamah?
Lagi-lagi terjemahan versi Depag RI ini terasa tak nyambung dengan permasalahan lembaga keuangan. Dalam terjemah ini huthomah itu suatu keadaan ketika manusia dibakar diatas api neraka yang panasnya sampai kehati. Padahal mestinya huthomah itu adalah rangkaian logis dari adanya konflik yang ditimbulkan adanya kesenjangan sosial ekonomi akibat maraknya humazah lumazah. Dengan kata lain, huthomah yang disebut sebagai :"(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan" itu asalnya justru dari hati-hati manusia yang keras membatu (kal hijarah). Seperti halnya batu, hati yang sama-sama keras apabila saling berbenturan akan terpercik api. Dan itulah neraka Allah (naarullah) untuk mereka pendukung humazah lumazah.

Kehidupan yang sudah berkubang dengan humazah lumazah seperti ini akan menciptakan jebakan hutang (debt trap) yang akan "memanggang" masyarakat dalam persoalannya yang terasa semakin panjang. Maka wajar saja Allah dalam penutupan ayat ini menegaskan akhir model hidup seperti ini adalah, "(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang". Jadi escaping the debt trap adalah sesuatu yang sulit.

Kisruh bank Century maupun bank-bank yang pernah ada bahkan juga bank-bank internasional di negara besar adalah bukti bahwa sistim humazah lumazah pasti merupakan: "mengatasi masalah dengan menimbulkan masalah". Sumber : http://bapaketama.blogspot.com/2009/12/bank-humazah-lumazah.html

Bagian Barat Selatan Aceh Mabuk Togel

0 komentar
TAPAKTUAN--Judi tebak angka atau toto gelap (togel) kembali marak di wilayah pantai barat selatan Aceh, yakni dari Kabupaten Aceh Jaya hingga Aceh Singkil. "Sejak beberapa bulan terakhir judi 'buntut' (togel) kembali marak di pusat-pusat ibukota kabupaten seperti Tapaktuan dan daerah lainnya di pantai barat selatan Aceh," kata tokoh masyarakat, Azmir (50) di Tapaktuan, Selasa (28/9).

Berkembangnya judi togel produk luar negeri di provinsi yang memberlakukan hukum Syariat Islam telah membawa dampak psikologi yang tidak baik di kalangan masyarakat. Menurutnya, mayoritas pengunjung di warung kopi di Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan dan beberapa daerah lainnya secara terbuka mendiskusikan angka yang telah keluar dan yang akan dibelinya.

Ia mengaku pernah mendengar ada orang tua menanyakan mimpi kepada anaknya untuk diramal dan ada warga juga menanyakan angka berapa yang akan keluar kepada orang gila. "Ini tidak dapat dibiarkan berlarut sebab akan berdampak tidak baik bagi generasi mendatang, apalagi judi secara tegas dilarang agama dan hukum," tegasnya.

Anggota DPRK Aceh Selatan dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) itu minta aparat penegak hukum baik kepolisian maupun Wilayatul Hisbah (polisi syariat) untuk memberantas penyakit masyarakat itu. Maraknya judi togel di Provinsi Aceh diduga akibat lemahnya penegakan Syariat Islam serta banyaknya pelanggar yang hanya diberi hukuman peringatan.

Azmir mengatakan, di ibukota Kabupaten Aceh Selatan meski aparat kepolisian telah menangkap dua bandar togel pada akhir Mei kemarin, namun jual beli angka masih tetap marak. "Saya berharap seluruh komponen masyarakat dan aparat keamanan menumpas habis judi togel itu," tegas Azmir.

Srejarah Bergesernya Iman Haq Menjadi Bthil

0 komentar

Bismillaahirrahmaannirrahiim
Sejarah menurut pengertian umum ialah silsilah, asal-usul (keturunan), Kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat dan lain sebagainya.

Yang kita maksudkan dengan Sejarah Pergeseran Iman ialah peristiwa yang terjadi ketika terjadi pergeseran dari Iman yang Hak menjadi Iman Bathil yang telah ditulis dan menjadi catatan sejarah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Sejarah Nabi Muhammad SAW dimulai dari seorang anak yatim piatu, yang lahir pada tanggal 20 April tahun 571 M, yaitu tahun dimana Bangsa Ethiopia menyerang Mekah untuk meruntuhkan Kabah dibawah pimpinan Abrahah.

Ayahanda Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ibunya pun meninggal ketika Muhammad telah berusia enam tahun.
Ketika Muhammad berusia 9 tahun kakeknya Abdul Muthalib meninggal dunia dan Muhammad diasuh oleh Pamannya yaitu Abu Thalib. Pada umur yang masih 9 tahun itu Muhammad bekerja sebagai Pengembala Kambing di Mekah, dan sesekali berniaga mengikuti Pamannya ke negeri Syam (Syria).Budi-pekertinya yang jujur dan terkenal dikalangan bangsa Quraisy kemudian ditempa oleh pengalaman dalam perjalanan harus siap tempur terhadap serangan orang Badwi yang akan merampok harta dagangan mereka, Muhammad tumbuh sebagai seorang pemuda pemberani dan tidak pernah takut menghadapi apapun demi kebenaran, sehingga beliau digelari orang dengan “al-Amin” yang memegang amanah atau yang lurus.

Sejarah Nabi Muhammad SAW tidak banyak kita singgung dalam blog ini, hanya dalam waktu duapuluh tiga tahun, Mekah yang masih jahiliyyah berhasil dikembalikan menjadi berkehidupan Nur menurut Sunnah Rasul, dari Iman Bathil yang negatip dengan Ajaran Allah menjadi Iman Hak tegak di bumi ini melalui perjuangan darah dan air mata.

Kehidupan yang individu dirombak menjadi hidup berjamaah, kehidupan sesama Muslim/Mukmin seperti satu tubuh, dimana bila ada yang sakit maka semua akan merasakan sakit, kehidupan yang saling nista, saling tipu, pembunuhan sewenang-wenang seperti hukum rimba, perzinahan dimana-mana semuanya telah dibersihkan dengan Syariat Allah, Ekonomi ditata dengan system ekonomi zakat, dimana pemimpin mengambil lebih sedikit dai pada yang dipimpin, yatim piatu, orang miskin, semuanya mendapatkan perlindungan tanpa syarat..

Ketika Nabi Muhammad wafat, maka Amiiril Mu’miniin jatuh ketangan Abu Bakar, namun bibit perpecahan mulai tampak karena Abu Bakar mulai memerangi kabilah-kabilah ‘Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Madinah.

Pertikaian antara kabilah-kabilah Arab memang sudah terjadi sejak lama, sehingga mereka masuk Islam itu hanya karena terpaksa daripada dipermalukan sebagai tawanan perang alias menjadi budak karena ditawan, namun kebiasaan mereka untuk pekerjaan-pekerjaan seperti minum tuak yang memabukkan, berjudi dan lain-lainnya masih merupakan godaan bagi mereka sehingga ketika situasi meningalnya Nabi Muhammmad SAW maka mereka beranggapan inilah kesempatan melepaskan diri dari penjajahan Quraisy.

Abu Bakar pun mulai mengadakan tidakan tegas dengan berlakunya perang kepada mereka yang biasa membayar zakat kemudian membangkang, maka Islam mulai dikembangkan keluar Mekah dan Madinah. Hanya saja karena umur Abu Bakar telah sampai kepada azal beliau maka perluasanan pengembangan Islam diteruskan oleh Khalifatullah setelah Abu Bakar yaitu Umar bin Khatab.

Kepemimpinan Umar telah berhasil meluaskan wilayah Islam sampai ke Mesir, perang demi perang terjadi oleh pasukan Muslim yang gagah berani, dan disini tidak banyak kita uraikan karena Iman Haq masih tegak dibumi ini oleh para sahabat Nabi, kita hanya menyinggung sedikt ketika Umar wafat karena ditusuk oleh seorang sahaya bangsa Persi berasal dari tawanan perang di Nahawand yaitu sahaya dari Mughirah bin Syu’bah, Fairus namanya dan dpanggil juga dengan nama Abu Lu’lu yang amat dengki, da sakit hati kepada Khalifah Umar, karena Umarlah kerajaan Persia lenyap dari muka bumi ini.

Khalifah Umar ditikam ketika sedang shalat subuh. Inilah pertama kali seorang pemimpin Islam yang bijaksanan dibunuh oleh golongan munafik yang sedang menanti saatnya untuk mengembalikkan Islam kepada kehidupan jahiliyyah.

Sebelum meningal Umar menyampaikan enam sahabat yang akan dipilih oleh umat Islam pada saat itu, yaiu Ali bin Abithalib, Usman bin Affan, Zubaer bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf dan Talhah bin Ubaidillah.
Menurut wasiat Umar siapa yang memperoleh suara terbanyak maka dialah yang harus dianggkat sebagai Khalifatullah menggantikan dirinya. Jikalau suaranya sama maka, maka harus dipilih calon yang disetujui oleh Abdullah bin Umar.Dan akhirnya pilihan jatuh kepada Usman bin Affan.

Kepemimpinan Usman bin Affan memang tidak sehebat Pendahulunya, Abu Bakar dan Umar, diumur yang sudah mulai lanjut itu Usman banyak mengangkat familinya untuk duduk dipemerintahannya. Amru bin Ash Wali Mesir dipecatnya dan diganti dengan Abdullah bin Sa’ad saudara sesusunya. Wali Basrah Abu Musa al Asy’ari digantinya dengan Abdullah bin Amir keluarga Usman juga, Mu’awiyah bin Abi Sufyan Wali Syam masih tetap dalam jabatannya.
Untuk penasehatnya diangkatlah Marwan bin Hakam masih kerabatnya jua.
Semua yang berpangkat tinggi di zaman Usman bin Affan dari keluarga Usman semuanya sehingga Daulat Islam pada saat itu seakan-akan telah menjadi daulat keluarga Bani Umayyah.

Perbuatan ganjil itu tidak saja memberikan pangkat yang tinggi kepada keluarganya, tapi juga membelanjakan harta benda negara menurut cara yang belum pernah dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar apalagi Nabi Muhammad SAW. Kepada Abdullah bin Sa’ad diberikan hak menguasai seperlima dari harta rampasan perang yang diperoleh di Afrika.
Dan kepada kaum Quraisy dizinkan memiliki tanha-tanah di Irak dan Syam dan daerah-daerah lain, yang menyebabkan timbulnya kebencian penduduk negeri-negeri itu kepada pemerintahan Usman. Siasat Usman itu akhirnya menimbulkan kemarahan kaum Muslimin, karena Wali-Walinya memungut zakat terlalu tinggi sehingga makin memperbesr api kemarahan kepada Pemerintahan Usman.

Dalam situasi yang tidak menguntungkan itu, maka tampillah seorang penghasut berkebangsaan Yahudi bernama Abdullah bin Saba, menambah berkorbarlah api kemarahan Umat kepada Usman. Dia mengembara kekota-kota besar, dengan menyebarkan fithnah tentang Usman dan Wali-Walinya. Fitnah itu disebarkan di Hijaz, Bashrah, Kufah, Syam dan akhirnya Mesir.
Di Mesir dia membuat fitnah sejadi-jadinya sehingga dia berani bersumpah bahwa Nabi Muhammad pernah berwasiat agar pangkat Khalifah supaya diberikan kepada Ali dan hanya Ali sajalah yang berhak menjadi Khalifah. Hasutannya ini termakan oleh rakyat dan mereka berpendapat bahwa Usman mengambil pangkat Khalifah dengan jalan yang tidak benar. Yaitu melanggar wasiat Rasulullah SAW.

Ibnu Saba dengan pengikut-pengikutnya yang di Masir, di Bashrah dan Kufah telah sepakat akan datang ke Madinah membuat perhitungan dengan Khalifah kalau perlu dengan kekerasan.
Maka timbullah huru hara dimana-mana dan Pasukan dari Mesir yang akan menghadap Khalifah Usman telah tiba pula di Madinah.

Mereka itu enam ratus orang banyaknya dipimpin oleh Muhammad bin Abu Bakar dan Muhammad bin Abi Huzaifah. Tujuan mereka adalah meminta kepada Khalifah Usman agar menggantikan sekalin Wali-Walinya dan memecat Sa’ad Wali Mesir. Permintaan mereka disetujui oleh Usman, Abdullah bin Sa’ad dipecat dan digantikan dengan Muhammad bin Abu Bakar.

Keputusan Usman itu menyenangkan hati pasukan dari Mesir dan merekapun bergegas untuk kembali ke Mesir. Akan tetapi dalam perjalanan pulang, mereka menangkap seorang kurir yang membawa surat kepada Wali Mesir yang masih berkuasa, yang ditulis oleh Marwan bin Hakam dan distempel oleh Usman. Isi surat itu adalah perintah kepada Wali Mesir Abdullah bin Sa’ad supaya menindas dan menghukum sekalian kaum pemberontak. Setelah mengetahui adanya penghianatan itu pasukan itu balik kembali ke Madinah, ternyata Usman menyangkal dan bersumpah tidak pernah membuat surat seperti itu, namun api kemarahan telah berkorbar dan Usman harus bertanggung jawab atas semua itu.

Kemudian Pasukan dari Mesir itu meminta agar Marwan diserahkan kepada mereka untuk dihukum, namun Usman keberatan. Situasi demikian kacau, Usman dikepung sampai 40 malam lamanya dan berakhir dengan terbunuhnya Usman bersama Isterinya. Kejadian ini terjadi pada tahun 35 H atau 656 M.

Pemerintahan Ali bin Abi Thalib dimulai dengan dibaiatnya Ali ketika Usman telah terbunuh. Oleh karena situasi sangat kacau maka langkah pertama Ali adalah mengganti semua Wali-Wali yang diangkat oleh Usman. Beberapa sahabat menasehatkan agar Ali membatalkan niatnya, tapi Ali tetap teguh akan mengganti semua Wali-Wali yang diangkat Usman yang dianggap tidak cakap dalam mengusrus Negara.

Siasat Ali ini akhirnya membikin Umat islam terbelah menjadi tiga golongan. Ada golongan pendukung Ali bin Abi Thalib, ada golongan yang menjadi keluarga Usman yang sedang menuntut balsa atas wafatnya Usman dan Isterinya yaitu dibawah pimpinan Mua’wiyah bin Abi Sufyan, dan golngan ketiga adalah golongan yang anti Ali karena dianggap pengangkatan Ali itu tidak syah dipimpin oleh Thalha, Zubaer dan ‘Aisyah.

Khalifah Ali telah memecat Mua’wiyah dari jabatannya akan tetapi dia tidak mengindahkan pemecatan itu dan terus saja memimpin sebagai Wali di Syam. Maka Ali bersiap akan berperang dengan Mu’awiyah. Ketika Ali akan berangkat ke Syam, datanglah berita dari Mekah bahwa orang Mekah telah menghianatinya yang dipimpin oleh Thalhah, Zubaer dan ‘Aisyah. Mereka telah menduduki kota Bashrah dengan tentara yang besar dipimpin oleh ‘Aisyah pada tahun 36 H (657M).

Mendengar berita yang demikian maka Ali-pun membatalkan penyerangan ke Syam, dan dengan segera Ali dengan 200.000 tentara berangkat ke Kuffah terus ke Bashrah. Di Bashrah Ali bertemu dengan tentara Aisyah lalu terjadi pertempuran yang terkenal dengan nama Waqi’atul Jamal (Perang berunta).
Dinamakan demikian karena Aisyah yang memimpin tentaranya mengendarai unta..
Dalam peperangan itu Ali memperoleh kemenangan, Thalha dan Zubaer mati terbunuh dan Aisyah ditawan, namun Ali tidak menawannya akan tetapi diantar pulang ke Mekah dan dinasehati agar tidak mencampuri urusan politik.

Bisa anda bayangkan, Menantu melawan Mertua, karena Aisyah adalah Isteri Nabi, sedangkan Ali adalah menantu Nabi, Muslim membunuh Muslim, inilah yang ditangisi oleh Nabi.

Perang berunta telah berakhir, namun persoalan Negara baru mulai memasuki konplik yang sesungguhnya. Bani Hasyim melawan Bani Umayyah..Bani Umayyah yang dipimpin oleh Mua’wiyah menuduh bahwa yang membunuh Usman adalah atas campur tangan Ali.

Ali pun mendapat kabar bahwa Mu’awiyah akan menyerang pasukan Ali, maka Alipun bersiap-siap menyambut kedatangan pasukan Mu’awiyah. Di Siffein, disebelah barat sungai Elfrat bertemulah pasukan Ali dengan pasukan Mu’awiyah. Pihak Ali hampir menang, Mu’awiyah akan melarikan diri, maka dikala itulah muncul idea dari Amru bin Ash. Amru menyuruh pasukannya menusuk Al-Qur’an dengan tombak dan mengajak pihak lawan untuk kembali kepada Al-Qur’an sebagai mana wasiat Nabi. Ali tidak setuju dan mengatakan bahwa itu hanya siasat Mu’awiyah tetapi karena desakan pasukan yang kuat akhirnya dapat diterima bahwa sengketa perbedaan pendapat akan diselesaikan melalui jalur politik.

Tentara Ali mundur ke Kuffah dan Mua’wiyah mundur ke Syam. Kedua belah pihak mengirim utusan sebanyak seratus orang dimana dari pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al-Asy’ari seorang tua yang jujur, sedangkan Mu’awiyah juga sebanyak seraus orang dipimpin oleh Amru bin Ash. Sebelum perundingan dimulai, sebagian besar tentara Ali membelot dari Ali, golongan ini yang dikemudian hari bernama golongan Khawarij, mereka tidak setuju dengan perundingan tetapi harus diselesaikan dengan perang yang sudah hamper pasti membawa kemenangan di pihak Ali. Jumlah mereka kira-kira 12.000 orang dan mereka mempunyai visi “Kekuasaan hanyalah ditangan Tuhan”.

Setelah tiba waktunya pertahkiman menurut perjanjian maka berkumpulah kedua belah pihak di Daumatul Jandal.

Dengan tipu daya yang licin maka Amru bin Ash mengatakan kepada Abu Musa Al-Asy’ari bahwa oleh karena biang keladi yang membuat terjadinya perpecahan pada umat ini karena adanya dua khalifah, maka untuk perundingan selanjutnya kedua khalifah haris diturunkan lebih dahulu untuk selanjutnya barulah Khalifah yang baru akan dipilih oleh Umat Islam.

Rupanya usulan Amru bina Ash mendapat persetujuan semua hadirin dan dinilai masuk akal. Kemudian tibalah saatnya masing-masing wakil menurunkan Khalifahnya, Amru bin Ash menurunkan Mu’awiyah bin Abi Soyan dan Abu Musa Al-Asy’ari menurunkan Ali bin Abi Thalib. Disini Amru menggunakan siasat yang luar biasa.. kata Amru bin Ash,: “Oleh karena menurut Hadits Nabi yang tua harus didahulukan dari yang muda, maka saya persilahkan kepada Abu Musa Al-Asy’ari untuk menurunkan Ali bin Abi Tahlib lebih dahulu dari jabatan Khalifah.

Maka Sejarahpun mencatat Ali bin Abi Thalib diturunkan oleh wakilnya sendiri dari jabatan Khalifatullah kaum Muslimin. Apa yang terjadi setelah itu? Amru bin Ash kemudian naik keatas mimbar dan berpidato : “Bahwa setelah Ali bin Abi Thalib diturunkan sebagai Khalifah, maka saya dari wakil Mua’wiyah dengan ini menyatakan bahwa satu-satunya Khalifah Umat Islam adalah Mu’awiyah bin Abu Soyan”

Disini Abu Musa Al-As’ari telah dikalahkan oleh Amru bin Ash dalam diplomasi politik, sehingga mengecewakan semua pihak pendukung Ali....
Maka terjadilah perang dan huru hara di seluruh negeri dan Mu’awiyah mulai memecat semua Wali-Wali yang diangkat oleh Ali bin Abi Thalib.

Pada saat itu pihak Khawarij yaitu golongan yang keluar dari pasukan Ali karena tidak setuju dengan perundingan, ternyata membuat rencana untuk membunuh tiga tokoh yang dianggap paling bertanggung jawab dalam hal itu yaitu : Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abu Sofyan dan Amru bin Ash. Rupanya Muawiyah dan Amru cukup cerdik sehingga selamat dari pembunuhan, tapi tidak dengan Ali, belaiu wafat dengan pedang yang dilumuri racun ketika hendak shalat subuh di Mesjid Kufah ditangan bekas anak buahnya sendiri yang bernama Ibnu Muljam. Peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan tahun 40 H atau 661M.

Sepeninggal Ali maka anak Ali bin Thalib yaitu Hasan diangkat sebagai khalifah, namun karena kalah pengalaman dengan Mu’awiyah maka akhirnya Hasan mundur dari Kufah dan bertahan di Madain. Terjadilah perdamaian antara Hasan dengan Mu’awiyah bahwa kelak bila situasi dudah aman, maka persoalan khalifah akan diserahkan kepada umat Islam untuk dipilih secara benar.
Syarat yang diajukan Hasan agar Mu’awiyah tidak menjelek-jelekkan ayahanda Hasan yaitu Ali. Mu’awiyah setuju maka mulai sat itu Umat kembali dibawah satu pimpinan yaitu Dinasti Mu’awiyah.

Kemudian banyak kritik dari masyarakat kepada kehidupan pribadi Mua’wiyah, dimana Rasul hidup sederhana tapi Mu’awiya hidup mewah. Untuk mengatasi itulah maka Mu’awiyah membuat Majelis Ulama pertama yang terdiri dari para Alim Ulam untuk bersidang dengan hasil yang sudah diatur oleh Mu’awiyah bahwa “Al-Imaanu aqdun faqad” yang artinya “Iman itu adalah keyakinan dihati tok”.
Dengan modal inilah dia bisa bertahan beberapa generasi untiuk bersembunyi dari kritikan Umat Islam bahwa hidup sebagai pemimpin itu haruslah sederhana tidak boleh boros atau bermewah-mwahan..

Sejak masa Mu'awiyah inilah Khalifah berlaku turun-temurun seperti yang kita saksikan sampai sekarang ini, banyak kerajaan Islam yang pemimpinnya adalah Feodalis bukan Mu'min yang rela dipilih oleh ummat dengan ihlas.

Dunia telah berobah muka, yang hak telah sirna dan yang bathil tampil menjadi idola manusia yang beragama Islam...dalam kegelapan perdaban...inilah kebyataan pahit yang harus kita terima.

Inilah pergeseran Iman yang Hak menjadi Iman yang Bathil. Bisa dibayangkan hanya dalam beberapa tahun saja ada tiga pemimpin Islam mati dibunuh oleh kalangan yang dekat dalam istana. Maha benarlah Rasul bahwa Khalifah setelahku berumur tiga puluh tahun.

Demikianlah sejarah singkat terjadinya pergeseran Iman dari Iman yang Hak menjadi Iman Bathil alias batal karena tidak ada lagi nilai dalam Iman Bathil itu kecuali aduk-adukan Nur menurut Sunnah Rasul dengan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin, matan Al-Qur’an masih ada tapi maknanya telah diputar balik sehingga semua urusan agama hanyalah untuk di akhirat dan bukan untuk di dunia sekarang ini.
Persoalan agama akhirnya bergeser menjadi kepercayaan semata dan bukan sebagai satu system yang dapat mengatur masyrakat agar tertib dan tidak kacau sebagai mana arti agama pada awalnya dalam bahaa Sang Sekerta, A=tidak dan Gama = kacau.

Kawan, mari kita renungkan kembali, betapa dan bagaimana kerja golongan Yahudi berperan aktip dalam memutar balikkan isi Al-Qur’an menjadi Teologi, kiranya perlu menjadi perhatian Umat Islam saat ini, dan mengkaji ulang semua konsep yang bertentangan dengan Ajaran Allah menurut Sunnah Rasul walalupun ajaran itu sangat dicintai oleh kaum Muslimin semuanya. Kembalilah kepada Al-Qur’an dan Sunnah, yang tidak ada rujukan Al-Qur’an maupun Sunnah jangan diikuti.

Semoga bermanfaat mohon maaf bila ada kesalahan Sumber :Klik disini

Berpidato, Ahmadinejad Bawa Injil dan Qur'an

0 komentar
Ada yang unik pada pidato Mahmoud Ahmadinejad di sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, Kamis 23 September 2010. Presiden Iran itu membawa kitab al-Qu'ran dan Alkitab. Bahkan dia mempertunjukkan kitab suci umat Muslim dan Kristen itu kepada para hadirin.

Aksi itu dilakukan Ahmadinejad pada pertengahan pidato, setelah para diplomat dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara lain melakukan aksi boikot (walkout).

Saat mempertunjukkan dua kitab suci itu, Ahmadinejad menyayangkan kasus pelecehan terhadap al-Qur'an. "Kitab suci Qur'an merupakan Buku yang Ilahi dan keajaiban abadi bagi Islam," kata Ahmadinejad dalam pidatonya, sesuai dengan naskah yang dikirim ke laman resmi PBB. "Kita secara bijak harus mencegah jangan sampai masuk ke tangan-tangan Setan. Mewakili bangsa Iran, saya menaruh hormat kepada semua Kitab Ilahi dan para pengikutnya. Ini adalah al-Qur'an dan ini adalah Alkitab. Saya menghormati keduanya," kata Ahmadinejad sambil memperlihatkan kedua kitab suci itu.



Sebelumnya, dia mengingatkan bahwa para nabi ilahi memiliki misi bagi umat manusia untuk percaya pada satu Tuhan (monoteisme), cinta dan keadilan sekaligus menunjukkan belas kasih bagi kemakmuran serta menjauhi ateisme dan egoisme.

Namun, pemimpin berusia 53 tahun itu menyayangkan bahwa ajaran para nabi itu sering tercermar oleh "ego dan nafsu tamak" manusia. Dia selanjutnya memberi sejumlah contoh bagaimana manusia sudah berkali-kali diperingati oleh para utusan Tuhan.

"Nimrod menghadapi Hazrat Abraham dan Firaun menghadapi Hazrat Musa. Kaum tamak menghadapi Hazrat Yesus Kristus dan Hazrat Muhammad (damai beserta kita sekalian). Dalam beberapa abad terakhir, etika dan nilai kemanusiaan telah ditolak sehingga menyebabkan keterbelakangan," kata Ahmadinejad.

Dia pun menyayangkan bahwa nafsu untuk mendapatkan kapital dan dominasi telah menggantikan ajaran monoteisme, yang merupakan gerbang bagi cinta dan persatuan. "Ini akhirnya memunculkan berbagai konflik yang membuka jalan bagi terjadinya perbudakan dan kolonialisme," kata Ahmadinejad.

Selanjutnya, Ahmadinejad mulai melontarkan kritik pedas kepada AS, kapitalisme, dan juga kepada PBB. Itulah yang membuat para delegasi dari sejumlah negara melakukan aksi boikot dengan meninggalkan ruang sidang saat Ahmadinejad masih berpidato.

Menurut stasiun televisi CNN, mereka yang walkout adalah delegasi AS, Inggris, Swedia, Australia, Belgia, Uruguai dan Spanyol. Selain itu, para delegasi dari 27 negara Uni Eropa sebelumnya bersepakat meninggalkan sidang bila Ahmadinejad membuat pernyataan yang menebar kebencian.
Sumber     :http://id.news.yahoo.com

Akhirnya, Misteri Tenggelamnya Kapal Titanic Terungkap

4 komentar
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Penyebab tenggelamnya kapal Titanic yang terjadi pada 1912 silam ternyata akibat kesalahan kemudi. Kapal pesiar terbesar dan termegah pada saat itu harusnya bisa diselamatkan andaikata sang kapten tidak nekad terus berlayar.

Pada 10 April 1912 RMS Titanic bertolak dari Southampton, Inggris menuju New York, namun pada pelayaran hari keempat kapal yang dibanggakan tak akan bisa tenggelam itu menabrak gunung es dan tenggelam sebelum kapal penyelamat tiba. Sekitar 1.500 penumpang tenggelam bersama kapal megah itu.

Adalah Louise Patten, seorang penulis dan cucu dari Charles Lightoller, pejabat nomor dua terpenting di kapal Titanic saat itu, yang mengungkap kejadian sebenarnya. Ia mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi hampir 100 tahun yang lalu telah disembunyikan karena takut menodai reputasi kakeknya, yang juga seorang pahlawan perang.

Lightoller, adalah perwira paling senior yang selamat dari kejadian itu. Namun ia menutupi kesalahan saat penyelidikan tenggelamnya kapal. Karena ia khawatir jika kecelakaan disebabkan kesalahan manusia, maka sang pemilik kapal akan bangkrut dan rekan-rekannya pun keluar dari pekerjaan.

"Padahal mereka dengan mudah bisa menghindari gunung es jika bukan karena perintah yang blunder," kata Patten seperti dikutip Daily Telegraph. Tenggelamnya kapal Titanic yang relatif cepat itu terjadi karena pimpinan mereka memaksa kapten untuk terus berlayar usai menabrak gunung es. "Bukannya kemudi diarahkan ke sebelah kiri gunung es, pemegang kemudi, Robert Hitchins, panik dan belok ke arah yang salah."

Patten menulis perubahan dari kapal layar tradisional menjadi kapal uap berarti ada dua sistem kemudi yang berbeda. Sistem yang satu berarti memutar roda ke satu arah dan sistem lainnya memutar ke arah yang berlawanan. Setelah mereka sadar telah keliru, Patten menambahkan, mereka hanya memiliki empat menit untuk mengubah arah dan waktu. Perwira Pertama William Murdoch menyadari sang juru mudi salah, kemudian mencoba memperbaiki itu namun terlambat.

Kakek Patten pun ikut dalam rapat terakhir perwira kapal Titanic sebelum kapal itu tenggelam. Di sanalah jelas semua kesalahan fatal yang telah terjadi. Namun yang memperparah kondsii adalah, J. Bruce Ismay, pemilik White Star Line membujuk kapten untuk terus berlayar.

Keputusan inilah yang membuat kapal tenggelam berjam-jam lebih cepat daripada seharusnya. "Padahal kalau Titanic diam saja, ia akan bertahan paling tidak sampai kapal penyelamat datang dan tidak ada yang perlu mati," ungkap Patten. Selama ini diketahui penyebab tenggelamnya kapal mewah itu akibat menabrak gunung es yang merobek lambung kapal yang membuat kapal rusak parah.


Sumber: http://id.news.yahoo.com/

Khasiat Madu Lebah

0 komentar
Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69].

Madu ternyata tak cuma nikmat diminum. Si kental manis asam ini juga baik untuk kesehatan tubuh pengonsumsinya. Bahkan, ia sudah mulai dilirik sebagai bahan obat. Padahal, sebenarnya madu merupakan cadangan pakan bergizi tinggi bagi anak-anak lebah. Wajar kalau kemudian madu dimasukkan ke dalam kelompok bahan makanan bergizi oleh manusia. Sebagian masyarakat Indonesia yakin kalau madu merupakan cairan alami yang enak dan manis. Kita juga beranggapan, madu kental itu sebagai “makanan istimewa” untuk kebugaran tubuh. Serta katanya, mampu menjaga lestarinya kemampuan seksual seseorang. Menurut sumber kepustakaan, setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging. Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi. Yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Serta unsur kan-dungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya. Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir.

Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh enzim pencernaan di usus. Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir. Dari beberapa hal itu, rasanya bisa disimpulkan kalau madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia. Madu memang sudah dikenal sebagai sumber pakan berkhasiat, konon sejak ribuan tahun lalu. Dalam penggunaan sehari-hari, selain diminum dan dicicipi langsung, madu biasanya dipakai dalam industri susu bubuk, pabrik jamu, juga industri bahan makanan, misalnya untuk campuran roti, kue-kue, dan lainnya. Termasuk pula sebagai salah satu bahan makanan dalam kaleng, sirup, dan sebagainya. Sayangnya, konsumen umumnya masih buta tentang mutu madu yang baik. Apalagi berbagai kemasan madu yang ada di pasaran jarang mencantumkan kandungan apa saja yang terdapat pada madu dalam botol itu. Seandainya dicantumkan pada kemasan, tetap saja sulit untuk mengetahui benar tidaknya kandungan 11 unsurnya, sebagai parameter yang ditentukan dalam Standar Industri Indonesia atau SII 0156-86. Penelitian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Industri Hasil Pertanian Bogor pada 1991 menyimpulkan, mutu madu produksi Indonesia, umumnya masih berada di bawah ketentuan SII. Lebih mengejutkan lagi, hasil penelitian yang dilakukan Laboratorium FMIPA Universitas Brawijaya Malang pernah menyimpulkan bahwa mutu madu produksi petani peternak secara umum, lebih baik dibandingkan dengan madu yang dijual di toko-toko, dengan segala kemewahan merek dan kemasannya. 

Di sinilah perlunya peran para ahli untuk memberikan berbagai syarat madu yang memenuhi standar secara jelas dan ringkas, sehingga mudah diserap masyarakat luas. Di lain pihak perlu adanya itikad baik dan kejujuran dari para produsen serta penjual madu, sehingga berbagai macam madu yang beredar di pasaran tidak membingungkan kualitasnya.


Sumber: http://dinkes.cilacapkab.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=46"

Copyright © ABDYA ACEH INDONESIA