Berita Baru Di Aceh


Ini berita yang baru saja saya terima dari seorang teman yang aktif pada
kantor KPA di banda aceh. isinya antara lain: Hasbi Abdullah (H2O) mengundang
Malik Mahmud dan Zaini Abdullah pulang ke aceh membuat kampenye untuk mendukung
penuh kepada H2O mulai dari Temieng sampai ke aceh selatan. Sesudah kampanye
beberapa daerah ternyata sampai ke Bireuen pendukung Irwandi menumbuk pada muka
Human dan Hasbi dibawa lari oleh kawannya, sedangkan Suhedy laweueng jubir
Majlis Gam menyembunyikan diri dibawah buss dan dalam masa itu juga Darwis
Jeunien dengan Zakaria Saman sempat di tawan oleh pasokan di Lapangan yang pro
Irwandi, akhir datang Tengku Umar Ben untuk melepaskan Mereka berdua. sedangkan
Malik Mahmud dan Zaini sesudah kejadian iut di Mns. Kutang tidak berani keluar
dari rumah. Malik Mahmud menghimbau kepada Irwandi dan Nazar untuk membatalkan
calon Pilkada, tapi pihak Irwandi dan Nazar akan tetap mencalonkan diri karena
sokongan penuh dari ulama dan rakyat aceh pada
umumnya.
Akhirnya Malik Mahmud membuat rapat darurat pada hari senin 27 November 2007
di Kantor KPA banda aceh yang isinya dalam pidato Malik Mahmud " Pemimpin
Tinggi dan staf nya" di Sweden tak mendukung mana2 pihak dalam pencalonan
Pilkada mendatang, ini keputusan dari atasan. Kalu tak percaya telefon Sofyan
Dawoo atau Irwandi.

Sekarang Ahmad Sudirman jangan membuat musang berbulu ayam dan kau tetap
menjadi Anjing Boldok sampai kiamat atau boleh juga dipanggil untuk kau sebagai
Anjing Pelacak makan bangkai.Dengan hati yang ikhlas dan pikiran yang tenang, saya menyatakan bahwa saya
secara pribadi, mendukung sepenuhnya Teungku Irwandi Yusuf dan Teungku
Muhammad Nazar sebagai pasangan yang akan bertanding dalam Pilkapa nanti
melalui jalur independen” (Bakhtiar Abdullah, Minggu, 27 Agustus 2006, 20:18
WIB ,

“Kita tetap komit untuk netral” (Sofyan Dawood , Senin, 27 Nopember 2006,
14:23 WIB,

http://www.acehkita.com/?dir=news&file=detail&id=1384 )


Dengan bergegas dan diam-diam saudara Bakhtiar Abdullah terbang dari
Stockholm menuju Banda Acheh kemaren, Minggu 26 November 2006. Ternyata hari
ini Senin, 27 November 2006 berada bersama-sama kelompok yang tiga bulan
yang lalu, tepatnya 27 Agustus 2006 menyatakan dukungan penuh kepada Irwandi
Yusuf dan Muhammad Nazar dibawah komando Sofyan Dawood dengan memakai kereta
roda KPA, akhirnya mencabut secara resmi dukungan tersebut melalui tangan
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat Muzakkir Manaf dalam konferensi pers
di Banda Aceh, Senin 27 November 2006.

Inilah operasi cuci tangan dari kelompok yang melakukan tindakan penentangan
dan pembangkangan terhadap GAM dibawah Pimpinan Tertinggi Teungku Hasan
Muhammad di Tiro dan Staf-nya tiga bulan yang lalu.

Jelas, disini kelihatan saudara Sofyan Dawood dan saudara Bakhtiar Abdullah
cs melakukan pencucian tangan ini, dikarenakan mereka tidak memiliki
kekuatan politik dan hukum lagi di Acheh. Kelompok Sofyan Dawood dan
Bakhtiar Abdullah cs telah lemah dan tidak memiliki akar yang kuat di Acheh.
GAM dibawah Pimpinan Tertinggi Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Staf-nya
tetap berdiri kokoh di Acheh.

Tanpa izin dan dukungan penuh Pimpinan Tertingi GAM Teungku Hasan Muhammad
di Tiro dan Staf-nya terhadap kelompok Sofyan Dawood dan saudara Bakhtiar
Abdullah cs di Acheh, maka kekuatan politik, hukum dan ekonomi mereka lemah.

Nah, setelah tiga bulan kelompok Sofyan Dawood dan saudara Bakhtiar Abdullah
cs bersama Irwandi Yusuf bergerak di Acheh, tetapi akhirnya mereka telah
mengalami kesulitan dalam bergerak, karena sumber ekonomi yang tadinya
dipegang mereka telah ditutup rapat kembali, yang menyebabkan mereka tidak
tahu mau lari kemana. Tentu saja, tidak ada jalan lain selain menyatakan
secara terbuka bahwa kelompok Sofyan Dawood dan saudara Bakhtiar Abdullah cs
menraik kembali dukungan mereka kepada Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar.
Sedangkan Pimpinan Tinggi GAM tetap dalam keputusan politiknya.

Terakhir, inilah perjalanan akhir dari kelompok Sofyan Dawood dan saudara
Bakhtiar Abdullah cs yang telah membangkang dan melakukan penentangan
terhadap Pimpinan Tinggi GAM dengan memakai kendaraan politik KPA tanpa
mendapat persetujuan dan dukungan penuh dari Pimpinan Tinggi GAM tiga bulan
yang lalu.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
[EMAIL PROTECTED] agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu
untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang
Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel
di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita
memohon petunjuk, amin


Berita di kutip dari situs /www.mail-archive.com

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © ABDYA ACEH INDONESIA