Puisi alam

Bila angin
kehilangan desirnya
daun-daun kering
takkan mau
meluruhkan tubuhnya

Bila langit
kehilangan kebiruannya
burung-burung
takkan mau
mengepakkan sayapnyaBila sungai
kehilangan kejernihannya
ikan-ikan
takkan mau
mengibaskan ekornya

Bila bulan
kehilangan sinarnya
malam-malam
akan gelap tanpa cahaya

Bila hutan
kehilangan pohon-pohon
hewan-hewan
kehilangan tempat tinggalnya

Bila bukit
kehilangan kehijauannya
sungai-sungai
akan kering selamanya

Bila petani
kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak
akan menitikkan air mata

Bila manusia
kehilang kemanusiaannya
alam semesta
akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?". Re: puisi alam
Post by sanggabuana on Jul 20, 2005, 11:15am

Rinduku terpahat dalam batu
suaraku mengalir bersama air
bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian.

Aku patrikan diriku pada alam
cinta,tembang,lara,berlagu di pucuk cemara
angin semilir padamkan gelora.

Aku tak,kaupun tak,kita tak paham
bagaimana laut dengan cintanya
mematrikan diri pada tebing terjal.

Aku ingin belah sepi
tatkala bulan bersemi
tapi kemana kan kupautkan rindu
ketika air tak lagi bergemericik jernih.

Kepada alam jiwaku bermalamtembang cinta burung yang luka
Post by sanggabuana on Jul 20, 2005, 11:24am

hendak kemana burung yang luka
istirahatlah dulu saja
dalam sangkar sementara
hingga kering luka yang kau derita

hendak kemana burung yang luka
tinggal disini saja kita bisa bersama
bermain tralala
di luar tak ada lagi yang bisa kau mangsa
sawah telah di tanami gedung-gedung raksasa
hutan rimba sudah langka
di angkasa pun hanya ada mega
dan bianglala
tak usah mengembara
nanti kembali terluka!pohon dan laut
Post by sanggabuana on Jul 20, 2005, 11:29am

dipepohonan
burung-burung belajar berbicara
dengan lidah kecilnya,
tapi aku tak mengerti,
dilaut
ikan-ikan belajar terbang
dengan sayap yang keperak-perakan,
tapi aku tak mengerti.
karena aku hanyalah hutan kecil yang
tak tahu kenapa ditanam dialam untuk
dimusnahkan.pohon dan laut (2)
Post by sanggabuana on Jul 23, 2005, 9:20am

di pepohonan aku tahu,
burung-burung mencuba berbicara
dengan lidah kecilnya,
yang menyimpan beribu rahsia.
tapi akankah aku mengerti
apa yang d**eluhkannya?
di laut aku tahu
ikan-ikan terbang
dengan sayap yang keperak-perakan,
kian kemari tak tentu arah.
tapi akankah aku mengerti
apa yang di resahkannya?
kerana aku sendiri hanyalah
seekor katak kecil
yang tak lagi bisa berlindung
diantara akar-akar yang dulu perkasa
sekarang hilang tak berbekas.Re: puisi alam
Post by sanggabuana on Jul 23, 2005, 9:48am

Katanya kalian adalah tanganNya untuk kami
Nyatanya kalian hanya panjang tangan
Malang melintang di hutan kami
Menebar benci dan dengki

Katanya ajaran yang di amanatkan kepada kalian adalah cinta kasih
Nyatanya sekedar cinta pada diri yang tak terkendali
Katanya kalian pencinta alam
Nyatanya sekedar suka bercinta dengan alam

Dari kami kalian berasal
Tapi kami asing dengan kalian
Kalian toreh kulit kayu dan batu kami
"hanya tuk sekedar nama-nama kecil

Jinjinglah terompahmu
Injaklah kaki di batu-batu kecil kami yang memberi refleksi
Berwudhu'lah di air kami
Basuh mukamu sepuas syukurmu

Syukur jauh dari sekedar memuji-Nya
Syukur jauh dari sekedar menikmati
Makanlah dengan tangan telanjang di tepi kolam kami
Bersama teratai,capung,burung,katak dan burung-burung kami
Bersatulah dengan kami

Binalah tempat berpijakmu ini
Niscaya akan kami mintakan kepadaNya
Pemilik jagad ini
"tuk meneguhkan kedudukanmu dimuka bumi

Sampai suatu saat,
Kami kehilangan dari pandanganmu
Karena kami hanya segelintir ayat-Nya
Di jagad-Nya yang luas iniRe: puisi alam
Post by sanggabuana on Jul 23, 2005, 10:19am

aku adalah seekor burung
mungkin engkau talah lama mengenalku
kerna aku sering menggodamu pagi hari
tak peduli apakah engkau sedang bercumbu dengan mimpi

aku adalah seekor burung
mungkin engkau tahu tentang aku
yang tak pernah lelah berceloteh
yang tak pernah bosan berkencan dengan dahan-dahan dan dedaunan

aku adalah seekor burung
dulu,memang aku selalu begitu
terbang mengarak darah dan harapan
kepak sayap sarat angan-angan masa depan
sementara paruhku
tak pernah kubiarkan menyimpan keluh-kesah

tapi,O siapakah gerangan
yang diam-diam mengubur arti dulu
membungkam mulutku dan menyekat suaraku
hingga aku tak mampi lagi bersenandung
padahal dalam benakku
masih kusimpan rindu melagukan nyanyian

setelah aku kehilangan pepohonan
tempat bercanda bersama teman-teman
haruskah sekarang aku kehilangan kehidupan
ah,laras senjatamu itu
belum jera juga menguliti kebebasanku

entahlah telah berapa banyak
nyawa sesamaku yang terampas
di terjang tangan-tangan gagah
ditelan langkah-langkah pongah

sebenarnya,aku masih ingin akrab dengan matahari
mengadukan segala rupa persoalan
tapi,begitulah akhirnya
hari-hariku di sini kian tak utuh

biarlah,kukabarkan pada dunia
bahwa sekarang di sini
aku adalah seekor burung
yang menanti jatuhRe: puisi alam
Post by sanggabuana on Jul 28, 2005, 9:08am

mesranya sapaan angin
menjamah tubuhku yang gersang
terbangkan semua kegersangan

cakrawala tampil cemerlang
berselendang pelangi
bumbui kemegahan alam

gemuruh ombak berkejaran di pantai
perjuangan yang tiada putus
sempat bangkitkan semangatku
nyalakan nyaliku
dari tidur panjangku

hamparan hijau tergelar
berpagar sungai peluntur kelelahan
berdinding gunung perkasa
tegar menyongsong zaman

kulahap kenikmatan yang hadir
dengan segenap inderaku
keindahan alam begitu sempurna
sulit tergambarkan lewat taburan kata
istana raya penuh kedamaian
kandung selaksa kasiat
ubat penolak duka
pendobrak kepengapan

gema alunan burung bervokal
serukan tembang kedamaian
keantero jagat gemerlapan
peredam gejolak emosi
peluruh keangkuhan

sekeluarga kelinci berpesta
diatas permadani hijau
berselimut kebahgiaan

panoramanya alam kian gemilang
matapun enggan berlalu
serasa berenang di telaga kedamaianilusi dalam mimpi
Post by sanggabuana on Jul 28, 2005, 9:23am

bilamana aku dapat bermimpi berjumpa dengan ibu
akan kubawakan sebidang tanah penuh bunga
kuajak ia berjalan dalam hamparan flamboyan
lalu dari atas dahan kuperintahkan seribu burung
beryanyi tentang embun dan sinar mentari

bilamana ibu bersedih,akan kuhibur ia sambil
melihat lucunya kumbang cumbui kembang ditaman
lalu kubiarkan seribu kupu-kupu berterbangan
diatas rambutnya yang bermahkota pelangi

bilamana ibu letih,kan kukumpulkan butiran embun
dari pucuk-pucuk daun.dan kutaburkan pada tiap langkahnya
agar ibu merasa sejuk.lalu kubawa ibu menanam
masa depanku dalam warna bunga
agar ibu bangga anaknya lahir dinegeri daun
yang hijau penuh kicau

bilamana nanti ibu tertidur
kan kupagari ia dengan kemilau doa
dan kuajak burung-burung menjaganya
dari gemuruh dunia luar

bilamana ibu bertanya mengapa aku mengirim keindahan
hanya dalam mimpi,akan kukatakan pada ibu
bahwa hanya lewat mimpi anaknya bisa memberikan
kebahagiaan.kerna dinegeri yang kini hilang wangi,
telah tumbuh pohon-pohon berakar besi,kembang plastik,binatang yang di mumikanserta gemuruh pabrik yang
memproduksi polusi.biar ibu tahu
negeri yang subur telah hilang dalam peta.


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © ABDYA ACEH INDONESIA